Kak Nellaneva sudah dikenal dengan cerita fantasinya yang keren. Dharitri dan Palagan Nusantara adalah judul-judul buku yang sudah terbit. Kali ini Kak Nell hadir dengan genre lain, yaitu fiksi umum.
Resilience: Remi's Rebellion. Bercerita tentang pergumulan dan pencarian jati diri Remi, buku ini baru saja terbit dan menunggu kalian menjemputnya.
Simak yuk, cerita di balik penulisan Resilience: Remi's Rebellion.
Q: Ide cerita Remi sepertinya berat dan serius. Gimana Kak
Nell kepikiran menulis cerita dengan tema seperti itu?
A : Jujur, ide cerita Remi banyak mencukil dari pengalaman
pribadi. Aku hanya menuliskannya sebagai sarana pelampiasan sekaligus
introspeksi diri. Selain itu, aku juga cukup prihatin dengan kurang beragamnya
cerita-cerita remaja yang marak beredar kini. Bagi sebagian orang, kisah
romansa yang dominan barangkali lebih asyik untuk dibaca, tetapi masa remaja
adalah masa pencarian jati diri sehingga kurasa cerita yang menekankan hal itu
sangat diperlukan. Melalui Resilience: Remi’s Rebellion, aku ingin mengajak
orang-orang (terutama remaja) supaya mengenali dan menghargai diri mereka
dengan lebih baik.
Q: Selama ini Kak Nell lebih banyak menulis cerita dengan
genre fantasi. Apakah ada kesulitan ketika menulis Remi?
A: Tidak juga, sebab—merujuk pada jawaban di poin
pertama—aku banyak mencomot pengalaman pribadi sehingga penyusunan cerita Remi
sama mudahnya seperti menulis diari. Penulisannya lancar, meskipun terkadang
untuk beberapa bagian yang cukup sensitif, aku harus berhenti cukup lama hanya
untuk merenungkan perlu atau tidaknya menyertakan bagian tersebut. Terdapat
beberapa aspek yang memerlukan riset juga, terutama sedikit referensi
psikologis yang kuselipkan di dalam cerita ini. Selebihnya, Resilience: Remi’s
Rebellion menceritakan cara pandang tokoh utamanya sebagai remaja (Part 1) dan
dewasa muda (Part 2) dalam kehidupan sehari-hari serta bagaimana dia menyikapi
masalah-masalah dalam pergaulan sosialnya.
A : Kepribadian
Remi dan masalah-masalah yang dihadapinya sebetulnya merupakan hal yang lumrah
terjadi di lingkungan sosial kita. Sayangnya, seringkali kita memandang
orang-orang seperti Remi secara sebelah mata, padahal mereka ada di sekitar
kita dan membutuhkan dukungan melalui pertemanan yang tulus. Melalui cerita
ini, aku ingin menyampaikan pesan supaya kita tidak mengucilkan orang-orang
seperti Remi dan justru merangkulnya. Berlaku sebaliknya; orang-orang seperti
Remi perlu menemukan cara terbaik untuk membuka diri dan berbaur, termasuk
dengan cara mempunyai teman atau orang terdekat yang tepat. Aku juga ingin
menyampaikan pesan ini pada orang-orang yang merasa kesulitan mencari teman:
tenanglah, kamu tidak sendirian. Akan ada orang yang menerima kita apa adanya
bila kita cukup sabar dan gigih mencari. Semoga cerita ini bisa menjadi
inspirasi atau panduanmu, ya :)
Sukses terus ya Kak Nell. Semoga bukunya tidak hanya laris manis, tapi juga memberi manfaat kepada yang membaca.
Kak Nellaneva bisa ditemui di :https://www.wattpad.com/user/Nellaneva
Follow juga instagramnya : https://www.instagram.com/nellaneva94/