Thursday, May 31, 2018

Personal Branding Vs Pencitraan



 Personal Branding sering dikaitkan dengan usaha pencitraan. Keduanya memang berbeda tipis. Tapi langkah dan tujuan akhir Personal Branding dan Pencitraan sama sekali tidak sama.

Istilah pencitraan seringkali digunakan untuk tokoh politik yang mengekpos kegiatann pribadinya demi kepentingan politik. Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan lebih banyak dukungan.
Pencitraan bertujuan membuat orang lain melihat dirinya sempurna, sesuai standar publik. Pencitraan seringkali memanipulasi fakta sebenarnya, menutupi kelemahan agar terlihat sesuai dengan keinginan publik.

Misalkan : Seorang koki yang ingin menarik perhatian melalui media sosial, memposting beraneka ragam makanan. Padahal kenyataannya, koki tersebut lebih suka bekerja di dapur dingin, alias membuat dessert, snack, kue dan lain sebagainya.
Pencitraan membuat koki tersebut dinilai publik sebagai koki yang serbabisa.




 

Sedangkan Personal Branding adalah sebaliknya. Personal Branding berusaha menonjolkan potensi dirimu, bukan menutupi kelemahan demi terlihat sempurna.

Contohnya: Seorang koki membagikan proses pembuatan kue yang baru pertama kali ia coba, mulai dari berburu resep, persiapan alat dan bahan, sampai proses memasak dan hasil akhir. Tidak menutupi kegagalan ketika hasilnya tidak sesuai, tetapi membagikan proses belajar bagaimana akhirnya koki tersebut berhasil membuat kue yang sempurna.


No comments:

Post a Comment